sistem-ekskresi-manusia

5/5 - (1 vote)

sistem-ekskresi-manusia

12 Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia Yang Sering Terjadi (Beserta Penyebabnya)

Pada Kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kelainan-kelainan yang sering terjadi pada sistem ekskresi manusia. Pada manusia terdapat 4 sistem ekskresi yang ada di dalam tubuh, diantaranya ginjal, kulit, paru-paru dan hati. Sistem ekskresi sendiri memiliki kegunaan dalam proses metabolisme yang ada di dalam tubuh. Ginjal membantu untuk mengeluarkan urin, hati mengeluarkan cairan empedu dari tubuh, paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan kulit bertugas mengeluarkan keringat. Aka tetapi sangat tidak mungkin apabila organ tersebut tidak pernah mengalami gangguan atau kelainan.

 

Gangguan Pada Sistem Ekskresi

Adapun macam-macam gangguan yang sering terjadi pada sistem ekskresi manusia antara lain:

1. Anuria

Anuria merupakan kegagalan pada ginjal ketika menghasilkan urine.

Anuria dapat  disebabkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang glomerulus, sehingga plasma darah tidak dapat masuk ke dalam glomerulus. Kurangnya tekanan hidrostatis dapat disebabkan oleh penyempitan (konstriksiarteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.

 

2. Albuminuria

Albuminuria merupakan ditemukannya protein albumin pada urine. Keberadaan albumin yang berlebihan dalam urine menunjukkan adanya kenaikan permeabilitas membran glomerulus.

Albuminuria dapat disebabkan karena luka pada membran glomerulus sebagai akibat kenaikan tekanan darah, penyakit dan iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat seperti racun bakteri atau logam berat.

 

3. Glikosuria

Glikosuria merupakan kelainan sistem ekskresi yaitu ditemukannya glukosa pada urine. Hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan pada badan Malpighi.

 

4. Hematuria

Keberadaan sel-sel darah merah yang ada di dalam urine disebut hematuria.

Penyebab hematuria adalah radang pada organ-organ sistem urine karena penyakit atau iritasi oleh batu ginjal. Jika darah ditemukan di dalam urine, kondisi ini menunjukkan adanya bagian saluran urine yang mengalami pendarahan.

 

5. Batu Ginjal

Batu ginjal merupakan benda keras yang sering ditemukan di dalam saluran ginjal, pelvis ginjal, ataupun saluran urine. Batu ini umumnya memiliki diameter sekitar 2-3 mm dengan permukaan halus ataupun kasar. Kadang-kadang dapat ditemukan batu ginjal bercabang yang berukuran besar.

Penyusun utama batu ginjal adalah kalsium oksalat, kristal-kristal asam urat dan juga kalsium fosfat ditambah dengan kristal-kristal garam, magnesium fosfat, asam urat atau sistin, dan mukoprotein.

Terbentuknya batu ginjal dapat disebabkan karena penurunan jumlah air, konsentrasi garam-garam mineral yang berlebihan, kebasaan dan keasaman urine yang abnormal dan aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan.

Keberadaan batu ginjal dapat menyumbat ureter, yang dapat menimbulkan tukak, dan meningkatkan kemungkinan infeksi bakteri.

 

Sumber : https://www.ruangguru.co.id/